Sekwan
Istilah turjawali mungkin asing terdengar di telinga sebagian orang. Namun di kalangan personil sekuriti atau satuan pengamanan (satpam), istilah ini mungkin sudah tidak asing.
Dikutip dari blog secom kata turjawali merupakan kata singkatan dari pengaturan, penjagaan, pengawalan, dan Patroli. Turjawali merupakan 4 tugas pokok (tupok) sekuriti.
Dilansir dari secom, pengaturan adalah kegiatan untuk memastikan semua tugas pokok yang berjalan seefektif mungkin; Penjagaan adalah kegiatan monitoring dan memastikan aktifitas keluar masuk orang atau barang di tempat kerja dengan aman sesuai prosedur untuk meminimalisir kejahatan; pengawalan adalah aktivitas mendampingi dan menjaga seseorang dari satu tempat ke tempat lain; patroli adalah aktivitas memantau keadaan atau kondisi keamanan dengan cara berkeliling di lingkungan tempat tugasnya.
Semua tugas pokok sekuriti hakekatnya menjaga keamanan, ketertiban sehingga tidak terjadi kejahatan di lingkungan tempat kerjanya.
Dalam dunia pendidikan perlu juga adanya petugas sekuriti. Tidak hanya sekuriti laki-laki tetapi juga sekuriti wanita (sekwan). Mengingat di lingkungan institusi pendidikan terdapat civitas akademika yang terdiri dari laki-laki dan wanita.
Arina, adalah sekwan di Madrasah Aliyah Negeri (MAN 4) Jakarta Selatan sejak tahun 2019. Satu diantara 7 petugas satuan pengamanan / sekuriti yang ada. Semua petugas sekuriti diambil dari perusahaan outsourcing bukan tenaga organik.
Perusahaan outsourcing adalah perusahan pihak ketiga yang menyediakan jasa dan tenaga dengan ketrampilan tertentu.
Menurut Wikipedia outsourcing (Bahasa Indonesia: Alih daya) adalah pemindahan pekerjaan (operasi) dari satu perusahaan ke perusahaan lain.
Sedangkan tenaga organik adalah tenaga yang direkrut dari lingkungan sekitar tempat kerja.
Jadi Man 4 Jakarta selatan merekrut petugas sekuriti dari pihak ketiga dengan sistem kontrak setiap tahun
Seperti biasa Arina mengendarai motor nya dari arah Depok menuju Lebak Bulus untuk sampai ke madrasah. Menembus dinginnya pagi dan menatap tajam jalan yang dilaluinya. Terkadang motornya meliuk liuk menghindari kendaraan lain di kemacetan lalu lintas pagi dan sore hari.
Sampai di Madrasah, dia memarkirkan motor, membuka helm dan jaket pelindung dari hujan, angin dan terik matahati. Terlihat tubuhnya yang kokoh dibalut dengan baju sergam sekuriti berwarna hitam dan jilbab hitam. Memunculkan aura kewibawaan dan ketangguhan dalam dirinya.
Menyapa rekan kerja lainnya. Melakukan apel pagi. Lantas menuju pos jaga yaitu di teras lobi madrasah.
Selalu menyapa orang lain yang berpapasan dengan nya dan menebar senyum manis. Senyum yang bertambah manis dengan adanya 2 tahi lalat yang simetris meghiasi bibir atasnya.
Dia mengamati, memandang keadaan sekelilingi sambil sesekali membuka gawai. Memantau info penting yang mungkin muncul.
Walaupun petugas sekuriti mempunyai jadwal piket jaga 3 sesi, pagi, sore dan malam tetapi dia selalu bertugas pagi hari selama 8 jam kerja.
Tetapi hakekatnya dia kadang bekerja 12 jam/hari. Melakukan rutinitas tugas pokok, tujarwali. Memastikan semua kondisi di lingkungan madrasah dalam keadaan aman dan terkendali sebelum kembali ke rumahnya.
Hari ini di saat bincang-bincang ringan dengan rekan lain di pos jaganya, ada seorang tamu menghampiri. Seperti biasa, dia menyapa, memberi salam dan menanyakan keperluan tamu datang ke Madrasah. Lalu dia melakuakan salah satu tugas pokok sekuriti, tujarwali. Begitu rutinitas aktifitas sekwan- Arina- di Madrasah.
Dengan tugas yang disandangnya semoga finansial yang di dapat sebanding. Memenuhi kebutuhan dasar untuk bertahan hidup. Sesuai dengan upah minimum provinsi (UMP).
Walaupun finansial yang didapat jauh di bawahda UMP namun semangat nya tidak luntur dan pudar untuk memperjuangkan kehidupannya. Tetap senyum dikulum menjalankan tugas pokok sekuriti, tujarwali dengan tulus.
Tetap semangat Arina.
Tetap perjuangkan kehidupan mu dengan kegembiraan.
Sehat selalu untuk kita semua.
Jangan lupa bahagia sekwan Arina. Kawan para siswa dan siswi
Komentar
Posting Komentar