Delapan Belas Purnama

 

Delapan Belas Purnama


Kutatap pesonamu

Megah  menjulang

Mengapai  langit

Kokoh menghunjam  bumi

Tetap tegar dalam hening

Wahai madrasahku


Dalam asa aku termenung

Mataku liar mengembara

Menepis rindu

Kulumat habis panorama sekolah

Menjelajah sudut sudut kelas

Sepi

Senyap

Pedih

Perih  

Mengores relung hati


Suara azan berkumandang

Berhamburan raga raga

Menyeruak

Meninggalkan daun pintu  yang melambai

Melintasi lorong lorong

menapaki selasar

Menerobos panas menyengat

Bergegas ke baitullah

Menyongsong panggilan Illahi


Gemericik air

Mengalir berirama

Membasuh wajah wajah lugu

Mencium kaki kaki lembut

Mensucikan raga

Menggapai ridho Illahi

 


Dalam kesyahduan

Deretan raga menghadap kiblat

Lantunan ayat ayat

Melenyapkan kebisingan duniawi

Satu aba

Menggerakkan raga

Dalam kepatuhan paripurna

 

Memoriku mengembara

Deras mengalir

Tak terbendung

Memunculkan asa

Kapankah rindu terobati

Mereguk mimpi

Tanpa pandemi

Tanpa covid19


Aku terhenyak

Tersadar

Terbangun dari lamunan

Delapan belas purnama

Tanpa ruang kelas

Tanpa tatap muka

Tanpa kalian

Tanpa siswa

Dibalik pintu kelas



salam sehat dan bahagia selalu-lien'sđź’ś




 

 

 

 

Komentar

  1. terbaik bunda. itu MAN 4 makin cantik . lapangannya bagaikan pelangi yang mewarnai hati hati yang merindu belajar seperti dulu...

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

MENJADIKAN MENULIS SEBAGAI PASSION

Ide Menulis Bagi Guru (9)

Komitmen Menulis di Blog (8)